07 April 2009

Petani Ternak Tradisional (sapi limousin)

Pemilik : Mas 'Kastijo'
Lokasi : Desa. Kedungsoko - kec. Plumpang - kab. Tuban.
Jumlah Ternak : 1 Ekor ( jantan dewasa )
kondisi iklim : mengikuti perubahan cuaca karena terletak didataran rendah beriklim tropis
pakan ternak : masih secara tradisional dengan memanfaatkan limbah pertanian & rumput lapangan
makanan konsentratnya masih menggunakan bekatul padi, belum menggunakan campuran pola ransum seimbang.
dibawah ini adalah foto sapinyasapi limousin emang bener2 rajanya pedaging disamping sapi simmental
kedua sapi jenis sapi diatas memang memiliki pertumbuhan yang optimal
banyak petani rakyat tradisional yang menyukainya.
disamping pertumbuhanya yang relatif cepat harga jualnya juga yang paling yahuud...
sapi limousin emang menjadi primadona didaerah saya.
lihat tampang gue....bener2 menjiwai "mirip sapi yang sesungguhnya"
alias baunya juga bau sapi....lha wong senenganya bergaul ama sapi.
tapi yang penting gue happy ama tuh sapi.....bener bener happy cuy..
okey met menikmati looo.....









Pemilik : Paman "Tambah"
Lokasi : Desa. Kedungsoko - kec. Plumpang - kab. Tuban.
Jumlah Ternak : 1 Ekor ( jantan dewasa )
kondisi iklim : mengikuti perubahan cuaca karena terletak didataran rendah beriklim tropis pakan ternak : masih secara tradisional dengan memanfaatkan limbah pertanian & rumput gajah makanan konsentratnya masih menggunakan bekatul padi, belum menggunakan campuran pola ransum seimbang.
dibawah ini adalah foto sapinya :
pokoe fotone kuatrok katrok.....lha wong memfoto pake laptop
jadi ngga bisa maksimal hasil gambarnya...
doain aja biar bisa kebeli kamera digital yang uhuuy...
met menikmati ajah.....key









Pemilik : Mas 'Sis'
Lokasi : Desa. Kedungsoko - kec. Plumpang - kab. Tuban.
Jumlah Ternak : 1 Ekor ( jantan dewasa )
kondisi iklim : mengikuti perubahan cuaca karena terletak didataran rendah beriklim tropis
pakan ternak : masih secara tradisional dengan memanfaatkan limbah pertanian & rumput gajah makanan konsentratnya masih menggunakan bekatul padi, belum menggunakan campuran pola ransum seimbang.
dibawah ini adalah foto sapinya :
gimana terlihat tampan kan...seperti yang berdiri itu loo...??
ternyata daku seperti reporter majalah agrobisnis aja....
tetapi itulah semangat saya untuk tetap berjuang mencintai ternak yang satu ini
sapi adalah bagian dari kehidupanku,,,,aku selalu mencintainya....pokoe "is the best"
met menikmati yah.....













2 komentar:

Anonim mengatakan...

wow...anda keliatan begitu mencintai sapi n gak malu tuk menganalog diri kayak sapi he2x...gw ni juga gi mau rintis usaha sapi...but kemarin gw sempat malu dikatain blantik sapi coz mondar2 mandir cari sapi di pasar sapi he2x...OK selamat berjuang! Never give up lah pokoke!!

herdik mengatakan...

hehehe...sip deh bos selamat berjuang jd peternak hebat !! mencari sapi emang kudu teliti bos...jng ragu utk selalu survey di pasar sapi biar sreg ! ok semoga sukses peternakanya...